Tips Mengatasi Kendala Pengiriman Internasional untuk Eksportir Baru

Banyak pelaku usaha baru yang ingin memperluas pasar ke luar negeri, namun sering kali dihadapkan dengan pertanyaan: Apakah produk saya bisa dikirim? Bagaimana dengan aturan bea cukai? Berapa biaya yang perlu dikeluarkan?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar muncul, sebab pengiriman paket internasional memang memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari kelengkapan dokumen, regulasi yang berbeda di setiap negara tujuan, hingga pemilihan jalur pengiriman yang tepat. 

Kabar baiknya, sebagian besar kendala tersebut dapat diantisipasi jika eksportir memahami prosedur sejak awal. Dengan pengetahuan, proses ekspor akan berjalan lebih lancar, efisien, serta aman hingga barang tiba di tangan penerima. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu eksportir pemula dalam mengatasi kendala pengiriman internasional. 

1. Pahami Karakteristik Produk yang Akan Dikirim

Jenis produk yang dikirim sangat menentukan jalur pengiriman, persyaratan tambahan, hingga biaya yang akan dikenakan. Produk berbahan kayu, bambu, atau rotan, misalnya, umumnya memerlukan sertifikat fumigasi. Sementara itu, produk berbahan kulit hewan membutuhkan dokumen phytosanitary certificate. 

Selain itu, berat dan volume produk juga berpengaruh. Produk dengan bobot besar dan dimensi lebar biasanya lebih ekonomis dikirim melalui jalur laut (sea freight), sementara produk berukuran lebih kecil dan ringkas dapat menggunakan jalur udara (air freight) untuk efisiensi waktu. 

2. Pilih Jalur Pengiriman yang Tepat

Pengiriman internasional umumnya dilakukan melalui dua jalur: laut dan udara. Jalur laut biasanya digunakan untuk pengiriman dalam jumlah besar atau barang dengan ukuran besar karena lebih hemat biaya, meski memakan waktu lebih lama. Sebaliknya, jalur udara lebih cepat, namun biaya pengirimannya relatif lebih tinggi. 

Eksportir pemula dapat memanfaatkan layanan kurir internasional yang sudah terpercaya seperti DHL, FedEx, atau Pos EMS. Bagi pelaku UMKM di daerah yang belum memiliki akses ke layanan besar tersebut, jasa pihak ketiga atau perusahaan kargo dapat menjadi solusi. 

3. Lengkapi Dokumen dan Kepatuhan Bea Cukai

Kendala paling sering terjadi pada proses bea cukai, terutama ketika dokumen tidak lengkap atau tidak sesuai. Beberapa dokumen penting yang wajib disiapkan meliputi: faktur komersial (commercial invoice), daftar kemasan (packing list), sertifikat asal barang (certificate of origin), serta izin impor atau ekspor tertentu sesuai ketentuan negara tujuan. 

Dokumen yang akurat akan meminimalisasi risiko paket tertahan, sehingga barang dapat melewati proses pemeriksaan dengan lancar. 

4. Perhatikan Pengemasan dan Pelabelan

Pengemasan yang tepat tidak hanya melindungi barang dari kerusakan, tetapi juga memudahkan proses identifikasi. Gunakan kemasan yang kokoh, tambahkan bubble wrap jika diperlukan, serta pastikan label tujuan ditulis dengan jelas. Informasi seperti alamat lengkap, kode pos, dan nomor telepon penerima wajib dicantumkan. 

Bagi produk bernilai tinggi atau mudah rusak, sangat disarankan untuk menambahkan asuransi pengiriman. 

5. Kendalikan Biaya dan Hitung Pajak Impor

Selain ongkos kirim, eksportir harus mempertimbangkan biaya tambahan berupa bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), atau pajak impor lainnya sesuai kebijakan negara tujuan. Dengan perhitungan yang realistis, eksportir dapat menghindari biaya tak terduga yang bisa merugikan usaha. 

Menghadapi kendala pengiriman internasional memang tidak sederhana, apalagi bagi eksportir baru. Namun, dengan dukungan layanan pengiriman yang tepat, semua proses bisa menjadi jauh lebih mudah. 

EXSIS hadir sebagai solusi pengiriman internasional yang cepat, aman, dan profesional. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, EXSIS menghadirkan layanan Express International Shipping berstandar internasional yang didukung oleh UPS. 

Dengan EXSIS, kendala pengiriman internasional bukan lagi hambatan, melainkan peluang untuk membawa bisnis Anda menembus pasar global dengan percaya diri.